Kembali pada, kegemaranku sekarang menikmati  secangkir cappucino dengan paduan diatasnya choco granulle serasa  seperti garnish, semakin membuai hidung yang kembang kepis seakan-akan  menari-nari diatas cangkir hot yang semakin menyebulkan asap kecil,  menandakan bahwa hot coffe cappucino siap untuk diminum…toast..
Tak sabar untuk menengguk ramuan hot coffe  cappucino yang pertama, sensasinya melebur bersama kecapan lidah  membuatku semakin ketagihan untuk menengguknya kembali, lagi, lagi dan  lagi, sungguh sensasi coffe yang luar biasa, bau dan manisnya merupakan  satu paket yang ditawarkan dari secangkir racikan maut. 
Rasa penasaranku kembali terusik  ketika  mengobrol dengan teman mengenai sebuah buku Dewi Lestari yang berjudul  Filosofi Kopi, dimana kami menghubungkannya juga dengan filosofi hidup.  Sedikit cerita yang bisa disarikan dari buku tersebut yaitu dua lelaki  yang bersahabat dan sepakat membangun kedai kopi yang tidak biasa. Kedai  Koffie Ben & Jody, itulah nama kafé yang menggunakan nama panggilan  pemiliknya. Ben, sebagai ahli minuman kopi, sebelumnya telah melanglang  ke seluruh penjuru dunia hanya untuk mempelajari ramuan kopi ternikmat  dari kafe-kafe kelas dunia. Kemampuannya memahami setiap rasa kopi yang  memiliki efek sensasi sesuai harapan peminumnya, membuat kedainya ramai  dikunjuingi pelanggan, dan nama kedainya berganti menjadi Filosofi Kopi,  Temukan Diri Anda di Sini. Tapi dalam setiap perjalanan sukses, selalu  ada aral sebagai batu ujian. Suatu hari, seorang enterpreuner yang tidak  menemukan tegukan kopi sebagai Wujud Kesempurnaan Hidup, telah membuat  Ben menutup warungnya demi mencari ramuan itu.
Seolah-olah, seluruh perjalanan panjangnya  untuk mendapatkan rasa kopi terbaik di seluruh permukaan bumi jadi  sia-sia, dinafikan oleh sepotong lidah laki-laki yang mungkin seumur  hidupnya hanya merasakan ‘kopi tiwus “. Mereka berdua mengakui kenikmatan Kopi Tiwus,  tetapi tidak sampai disitu saja, ternyata kesempurnaan racikan kopi  tersebut sempat mengobrak-abrik pola pikir Ben dan merupakan pukulan  terbesar dalam hidup sebagai peracik kopi wahid bahwa Ben’s Perfecto  tidaklah sesempurna dari yang dibayangkan selama ini. Stelah sekian lama  mengurung diri dan menghentikan aktivitasnya sebagai barista (peracik  kopi), Ben akhirnya mengerti esensi dari sebuah Kopi Tiwus yaitu  Sesempurna apapun kopi yang dibuat, kopi tetaplah kopi dan tetap  memiliki sisi pahit yang tidak mungkin disembunyikan, dari filosofi  itulah kehebatan Kopi Tiwus ditemukan.
Lepas dari cerita sebuah Kopi Tiwus tersebut,  dari situlah berkembang diskusi kami untuk semakin menelisik hubungan  atau  benang merah antara kopi dengan filosofi kehidupan  manusia. Menengok sebentar tentang sejarah, lahirnya sebuah kopi sampai  dengan tercipta cappucino sebagai berikut kopi pada awalnya oleh banyak  kalangan eropa dianggap sebagai minuman yang haram. Karena pada saat masa  perang salib kopi adalah minuman yg biasa diminum oleh pasukan Turki.  Sedangkan di Turki sendiri orang sudah sering meminum kopi bahkan kedai  kopi pertama bernama “KIVA HAN” sudah ada pada tahun 1475. Beruntunglah  orang Eropa karena Paus pada saat itu, Vincent III, tidak langsung  mengharamkan kopi melainkan ingin mencicipinya terlebih dulu. Maka  dilakukanlah perburuan kopi hingga sampai di tangan Paus. Menurutnya,  “ini sangat nikmat, sangat sayang membiarkan musuh menikmatinya  sendiri.” 
Suatu ketika mereka menemukan  berkarung-karung kopi ditinggalkan musuhnya, pasukan Ottoman dari Turki.  Di Wina Austria itulah sejarah kopi berubah. Pasukan di bawah Marco  D’Aviano itu mencampurnya dengan krim dan madu untuk menghalau rasa  pahit. Warnanya berubah menjadi kecoklatan, mirip dengan Capuchin (topi)  D’Aviano. Saat ini, kita mengenalnya sebagai cappuccino.
Minuman ini menjadi begitu popular di Eropa.  Italia, tempat asal D’Aviano, mengembangkan minuman ini dengan berbagai  variasi. Walau pun sejarah cappuccino berawal di Austria, minuman ini  identik dengan restaurant dan kafe Italia. Sedangkan kopi sendiri  menurut legenda berasal dari Ethiopia. Dimana ada seorang penggembala  kambing yang menemukan kambingnya sangat ceria setelah melewati suatu  daerah yang banyak terdapat tanaman kopi. Sejak saat itulah kopi dicari  dan dijadikan makanan dengan cara ditumbuk dan dijadikan adonan dengan  mencampurnya dengan minyak. Cara ini sampai sekarang masih digunakan suku-suku  di Ethiopia. Lalu, racikan cappuccino berasal dari paduan espresso  ditambah campuran susu, dihidangkan di gelas besar. Perpaduan kopi  espresso dan susu menghasilkan warna coklat mirip pakaian para biarawan  Capuchin, maka dinamakan cappuccino. 
Mungkin sudah cukup untuk berkenalan singkat  dengan racikan maut cappucino, terus bila formula tersebut dihubungkan  dengan filosofi hidup yang melekat dalam karakter penikmat dari  cappucino, mungkin yang bisa digambarkan sedikit saja bahwa cappucino  merupakan sebuah pribadi melambangkan sosok yang santai dalam menghadapi  kondisi apapun serta tidak mau diburu- buru meskipun pada akhirnya  segala sesuatu dapat dibereskan, life is so easily,  ringan dan nikmat. Disamping itu, boleh percaya atau tidak, mengutip  dari sebuah penelitian dari seorang pakar kopi, Smell and Taste  Treatment and Research Foundation, Allah Hirsch yang mengatakan bahwa  jenis minuman cappuccino mencerminkan pribadi yang menyukai segala  sesuatu yang bernilai estetika dan juga kepribadian yang ceria. 
Bukan bermaksud untuk menghubung-hubungkan  antara cappucino dengan kehidupan, tetapi kesimpulan sementara dari  diskusi kami bahwa telah terjadi hubungan yang romantis sejak ratusan  tahunan lamanya dimana cappucino diracik berasal dari simbolisasi  karakter hidup penciptanya, kemudian rasa tersebut menjalar dan  ditularkan bahkan hidup dalam hati para penikmat cappuccino
Dibuat  ketika penikmat kopi  tersebut merasakan kehadiran hot coffe cappucino ditengah-tengah jam  siang untuk mengusir rasa kantuknya yang teramat sangat. 
kok cuma capucinno juh???
BalasHapusmoca juga dong... (maklum aku lebih doyan moca ketimbang capucinno :D)
btw jangan lupa komen aku juga wkwkwkwkwkk... :D
kapan-kapan ya pettttttttttttttttttttt
BalasHapusoh iya pet I LOVE KUCING
BalasHapuswhwwhhahahaaa